Selamat Datang di Blog Stefanus Sule Tandi - Blog "PENDIDIKAN DAN GERAKAN PRAMUKA" - Salam Damai

Selasa, 21 Februari 2023

Pembelajaran Berdiferensiasi - Pendidikan Guru Penggerak 7


PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI – KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 2.1 PGP 7


          Sebagai guru, kita menyadari bahwa murid memiliki keunikan dan keberagaman masing-masing baik dari cara belajarnya, minatnya, dan tingkat kemampuan dalam memahami pelajaran. Dalam menuntun murid mencapai tujuan pembelajaran, guru sebaiknya memastikan bahwa praktik atau proses pembelajaran yang dilakukannya senantiasa mengacu pada kebutuhan muridnya. Berikut ini merupakan hal-hal yang wajib dipahami oleh seorang guru dalam penerapan konsep pembelajaran berdiferensiasi.


1. Pengertian Pembelajaran Berdiferensiasi

Berikut merupakan pengertian pembelajaran berdiferensiasi menurut Tomlinson (1999:14) yang saya kutip dari modul 2.1 pendidikan guru penggerak angkatan 7 mengatakan bahwa pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Dalam kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, guru melakukan upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.

Pembelajaran berdiferensiasi berfokus serta mengutamakan pemenuhan kebutuhan belajar murid yang dilaksanakan dengan serangkaian keputusan yang masuk akal terkait dengan kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran yang jelas bagi guru dan murid, tentang bagaimana guru menanggapi kebutuhan murid, menciptakan lingkungan belajar kondusif, manajemen kelas yang efektif, serta penilaian yang berkelanjutan.


2. Pemenuhan Kebutuhan Belajar Murid

Menurut Tomlinson (2021) dalam bukunya How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan ada 3 aspek dalam melihat kebutuhan belajar murid yakni kesiapan belajar murid, minat murid, dan profil belajar murid.

Kesiapan belajar murid berhubungan dengan kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Kesiapan belajar meliputi hal yang bersifat mendasar dan transformatif, konkrit dan abstrak, sederhana dan kompleks, terstruktur dan terbuka, tergantung dan mandiri, lambat dan cepat. Kesiapan belajar murid ini lebih kepada informasi tentang pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini yang sehubungan dengan yang akan diajarkan oleh guru.

Minat murid merupakan keadaan mental yang menghasilkan respon terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri pada murid. Dengan mengetahui minat murid akan memudahkan guru membantu murid menentukan alat serta merencanakan pembelajaran yang menumbuhkan ketertarikan murid dan perhatian murid serta peluang bagi murid untuk memecahkan persoalan dalam proses pembelajarannya (problem based learning).

Profil belajar murid mengacu pada cara-cara individu yang paling baik dalam belajar. Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan pada murid untuk belajar secara alami dan efisien. Profil belajar murid dapat terkait dengan preferensi terhadap lingkungan belajar, pengaruh budaya, preferensi gaya belajar, serta kecerdasan majemuk seperti visual, musical, verbal linguistik, naturalis, serta logic matematika.


3. Diferensiasi Konten

Konten adalah apa yang kita ajarkan kepada murid. Konten dapat dibedakan sebagai tanggapan terhadap tingkat kesiapan, minat, dan profil belajar murid. Dengan memahami kebutuhan murid, guru dapat menyiapkan berbagai konten yang sesuai dengan materi agar lebih menarik, membuat murid lebih aktif, serta merasa tertantang dan tervalidasi kebutuhannya dalam menyelesaikan pembelajarannya sesuai dengan tujuan pembelajaran. Beragam konten akan sangat membantu proses belajar murid, konten yang digunakan tentunya haruslah berkaitan dengan materi dan kebutuhan belajar murid.


4. Diferensiasi Proses

Proses mengacu kepada bagaimana murid memahami atau memaknai informasi atau materi yang akan dipelajari. Cara melakukan diferensiasi proses:

1) Kegiatan berjenjang.

2) Menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan di sudut-sudut minat.

3) Membuat agenda individual untuk murid.

4) Memvariasikan lama waktu yang murid dapat ambil untuk menyelesaikan tugas.

5) Mengembangkan kegiatan bervariasi yang mengakomodasi beragam gaya belajar.

6) Menggunakan pengelompokan yang fleksibel sesuai dengan kesiapan, kemampuan, dan minat murid.



5. Diferensiasi Produk

Secara singkat boleh dikatakan bahwa produk merupakan hasil belajar murid atau tagihan apa yang kita harapkan dari murid. Produk bisa dalam bentuk karangan, tulisan, pidato, tes, pertunjukan, presentasi, rekaman, diagram, dan sebagainya. Produk berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Sangat penting bagi guru untuk menentukan apa sebenarnya ekspektasi dari murid, konten apa yang ada pada produk, bagaimana cara mengerjakan produk dan sifat apa yang muncul dari produk yang dihasilkan.



6. Assessment / Penilaian

Peran penilaian dalam pembelajaran berdiferensiasi sangatlah penting untuk membantu guru mendiagnosa kebutuhan murid dan murid pun dapat berhasil mencapai tujuan pembelajarannya. Guru diharapkan memiliki pemahaman yang berkembang secara terus menerus tentang kemajuan akademik muridnya agar bisa merencanakan pembelajaran sesuai dengan kemajuan muridnya.

Penilaian merupakan proses mengumpulkan, mensintesis, dan menafsirkan informasi di kelas untuk tujuan membantu pengambilan keputusan bagi seorang guru. Penilaian dapat dilaksanakan dalam tiga perspektif yakni:

1) Assessment for learning yakni penilaian yang dilakukan selama berlangsungnya pembelajaran yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses pembelajaran dan berfungsi sebagai penilaian formtif atau berkelanjutan (ongoing assessment).

2) Assessment of learning yakni penilaian dilaksanakan setelah proses pembelajaran berlangsung dan berfungsi sebagai penilaian sumatif.

3) Assessment as learning yakni penilaian sebagai proses belajar yang melibatkan murid secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut. Penilaian ini juga bersifat formatif.



7. Refleksi CGP

Sebagai guru, kita sebaiknya di awal pembelajaran harus melakukan diagnosa terhadap kebutuhan belajar murid yang berkaitan dengan kesiapan belajar murid, minat murid, dan profil belajar murid. Dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi ini ada tiga hal penting yang perlu diperhatikan berdasarkan kebutuhan belajar murid yakni konten, proses, dan produk.

Dengan pembelajaran berdiferensiasi ini, guru dapat membantu murid dalam mencapai tujuan pembelajarannya, membantu murid menyelesaikan masalah tentang pembelajarannya, serta memastikan guru terus memantau porses dan menyesuaikan pembelajarannya di kelas sesuai dengan kebutuhan muridnya.

Mari bergerak bersama mewujudkan transformasi dunia pendidikan dengan semangat kolaborasi menuntun murid mencapai kemerdekaan, kebahagiaan, dan kesejahteraan hidupnya yang sejalan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila.


SEKIAN
SALAM DAN BAHAGIA